Perlu Penyederhanaan, Komisi X: Terlalu Banyak ‘Stakeholder’ Kelola Destinasi Wisata Super Prioritas

02-10-2023 / KOMISI X
Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti saat memimpin Rapat Dengar Pendapat Komisi X dengan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Jimmy Bernando Panjaitan, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023). Foto : Devi/Man

 

Komisi X DPR RI menilai terlalu banyak instansi yang terlibat dalam pengambilan kebijakan dan pengelolaan destinasi pariwisata super prioritas. Hal ini mengakibatkan munculnya tumpang tindih penugasan antarinstansi sehingga melahirkan tata kelola pariwisata yang tidak efektif dan efisien. Karena itu, persoalan ini akan menjadi salah satu muatan yang akan dimasukkan dalam penyempurnaan revisi UU Kepariwisataan.

 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti saat memimpin Rapat Dengar Pendapat Komisi X dengan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Jimmy Bernando Panjaitan, Sekretaris Kemenparekraf/Baparekraf N.W. Giri Adnyani, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hariyanto, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Judi Wahjudin di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023).

 

Isu ini menjadi sorotannya lantaran UNESCO telah menjatuhkan peringatan berupa kartu kuning (yellow card) terhadap Geopark Danau Toba, yang merupakan destinasi super prioritas bagi Indonesia sekaligus bagian dari Geopark UNESCO. Peringatan ini, ujarnya, harus menjadi pelajaran bagi semua pihak yang terkait agar tidak terulang di masa mendatang.

 

“Komisi X selalu menyampaikan terlalu banyak kementerian dan lembaga sehingga anggaran untuk destinasi super prioritas tidak terintegrasi dengan baik sehingga tidak digunakan maksimal seperti ‘kartu kuning’ (yang didapat wisata Danau Toba). Masalah ini menjadi concern bagi Panja Pariwisata untuk penyempurnaan soal kelembagaan di dalam Undang-Undang Tentang Pariwisata,” ungkap Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu.

 

Di sisi lain, menurutnya, jika stakeholder pengelola Danau Toba terlalu banyak dan saling tumpang tindih, maka dinilai akan menghambat setiap eksekusi  pengembangan kepariwisataan berupa riset, edukasi, dan pemasaran. Ia menegaskan perlu ada regulasi yang jelas agar potensi destinasi pariwisata super prioritas bisa terkelola dengan sebaiknya-baiknya tanpa banyak campur tangan.

 

Oleh karena itu, sebagai Ketua Panja Pariwisata, dirinya bersama dengan para Anggota Komisi X DPR akan memperdalam sejumlah metode pengelolaan kelembagaan yang terkait sektor pariwisata. “Pada pembahasan selanjutnya, kami mungkin akan sangat harus hati-hati kita dalam proses ini, supaya tidak ada singgungan dengan kementerian lain yang mungkin akan bisa menghambat revisi undang-undang pariwisata,” tutup Agustina.

 

Perlu diketahui, Komisi X DPR sedang melakukan revisi Undang-Undang Tentang Kepariwisataan. Upaya ini dilakukan karena memperbaharui dan menyinkronkan berbagai kebijakan dan stakeholder agar mampu menghadapi berbagai tantangan. Di mana, di dalamnya mencakup unsur pemerintah, media, akademisi, pebisnis/praktisi, hingga komunitas. (ts/rdn)

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...